Meski termasuk alat konstrasepsi yang efektif serta juga dapat mencegah penularan penyakit kelamin, nyatanya masih banyak kondom yang gagal berfungsi karena rusak. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan kondom.
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling aman. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom juga bisa menghindari infeksi menular seksual. Sayangnya, masih banyak kesalahan-kesalahan pemakaian yang dilakukan pria, sehingga dapat merusak fungsi kondom.
Berikut beberapa hal yang dapat merusak kondom, seperti dilansir onlymyhealth, Selasa (29/5/2012):
- Salah cara pakai
Salah satu alasan utama kegagalan kondom adalah penggunaan yang tidak tepat. Penggunaan kondom yang tidak benar misalnya tidak meninggalkan ruang di ujung kondom, tidak membuka gulungan kondom sampai ujung penis atau tidak memegang tepi kondom saat menariknya setelah digunakan. Penting untuk mengikuti instruksi yang dituliskan di sampul kemasan kondom.
- Kondom kadaluarsa
Setelah tanggal kedaluwarsanya berakhir, kondom lateks akan mulai mengering sehingga menjadi lebih rapuh. Karena lebih kering, fleksibilitas dan kekuatan kondom terus menjadi lebih buruk.
Semakin tua kondom, semakin besar kemungkinan untuk rusak. Bahkan spermisida yang digunakan dalam beberapa kondom menjadi kurang efektif setelah lewat tanggal kedaluwarsa. Hal ini karena zat yang membunuh sperma kehilangan pelumasan dan kehilangan efektivitasnya.
- Akibatnya Bila Pakai Kondom Kedaluwarsa
Kondom memang memiliki masa kedaluwarsa yang cukup lama. Namun sebelum dipergunakan sebaiknya selalu pastikan bahwa belum lewat tanggal kedaluwarsanya. Bila tidak, ada beberapa risiko yang akan Anda atau pasangan rasakan.
Kondom lateks dapat digunakan sampai 5 atau 6 tahun jika disimpan di tempat sejuk dan kering. Kondom menjadi rentan rusak ketika integritas struktural diabaikan. Menyimpannya dalam dompet, tempat yang panas atau lembab, serta lewat tanggal kedaluwarsa dapat mengganggu integritas struktural.
Setelah tanggal kedaluwarsanya berakhir, kondom lateks akan mulai mengering sehingga menjadi lebih rapuh. Karena lebih kering, fleksibilitas dan kekuatan kondom terus menjadi lebih buruk.
Semakin tua kondom, semakin besar kemungkinan untuk rusak. Bahkan spermisida yang digunakan dalam beberapa kondom menjadi kurang efektif setelah lewat tanggal kedaluwarsa. Hal ini karena zat yang membunuh sperma kehilangan pelumasan dan kehilangan efektivitasnya.
Berikut beberapa risiko yang timbul bila menggunakan kondom kedaluwarsa, seperti dilansir onlymyhealth, Sabtu (31/3/2012):
1. Kehamilan yang tidak diinginkan
Ini adalah faktor risiko yang paling jelas terkait dengan penggunaan kondom kedaluwarsa. Lubang kecil atau robekan dapat terbentuk pada kondom tanpa Anda sadari. Hal ini berpeluang membuat sperma masuk ke vagina dan terjadi pembuahan.
2. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Karena kondom tidak lagi mampu mencegah pencampuran cairan tubuh, virus dan partikel menginfeksi bisa menginfeksi dari satu orang ke orang lain. Salah satu bahaya dari kondom kedaluwarsa yang telah kehilangan daya tahan dan fleksibilitas adalah dapat bocor di dalam vagina selama hubungan seksual dan menyebabkan transfer PMS dari satu orang ke orang lain.
3. Iritasi
Ada yang menganggap lebih baik menggunakan kondom kedaluwarsa daripada tidak sama sekali. Namun harus diingat, kondom yang kering dan rapuh dapat mengiritasi kulit penis maupun vagina dan bahkan dapat menyebabkan ruam kecil.
Untuk itu, pastikan Anda menghindari risiko menggunakan kondom kedaluwarsa dengan memeriksa bungkusan dan menggantinya jika sudah dekat dengan tanggal kedaluwarsa.
- Akibatnya Bila Pakai Kondom Kedaluwarsa
- Tidak tepat ukuran
Ukuran kondom yang tidak sesuai dengan ukuran kelamin juga bisa membuat kondom rusak atau gagal fungsi.
- Penggunaan pelumas yang tidak tepat
Jika Anda menggunakan kondom lateks maka pelumas berbasis minyak seperti minyak sayur, vaselin dan minyak bayi dapat melemahkan karet kondom dan membuatnya rusak.
- Tempat panas dan benda tajam
Jangan menyimpan kondom lateks di dalam dompet, tempat panas atau lembab. Suhu panas dan kemungkinan tertusuk benda tajam dalam meningkatkan kemungkinan kerusakan kondom.
0 comments:
Post a Comment