Bisikan Iman Suami Kepada Istri

Bisikan Iman Suami Kepada Istri
Wahai kawan seiring, teman hidup dan kekasih hati :
  • Takwa adalah senjata paling kuat. Ketakwaan kepada Allah adalah jalan yang mengantarkan kita menuju kebaikan di dunia dan akhirat, baik lambat maupun cepat, lahir maupun batin. Ketakwaan merupakan benteng kokoh yang melindungi dan menyelamatkan orang-orang beriman dari keburukan di dunia dan akhirat, baik cepat maupun lambat, lahir maupun batin.
  • Ilmu adalah lambang kemuliaan, penunjang kebaktian, sahabat yang setia dan kawan yang mengantarkan menuju surga. Sebagaimana laki-laki, engkaupun harus mencari ilmu agar memahami kewajiban-kewajiban dan engkau melaksanakannya dengan penh keyakinan. Alangkah indahnya jika engkau mau mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam pergaulan dengan suami, untuk mendidik anak-anak, dan untuk mengatur urusan-urusan rumah tangga. Selain itu juga lengkapilah dengan imu-ilmu yang berguna bagi sesama kaummu, seperti ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kandungan dan anak-anak, ilmu perawatan, pendidikan dan pengajaran, dan sebagainya. Dengan demikian, engkau dapat melaksanakan tugas kemanusiaan dan tugas-tugas bermanfaat lainnya dengan terbebas dari fitnah karena terbatas dalam lingkungan kaum wanita.
  • Takwa akan membuahkan ketaatan kepada Allah. Tujuan mempelajari ilmu adalah amal. Amal yang paling agung setelah mengucapkan syahadatain adalah bersujud kepada Allah Yang Maha Besar dengan cara menunaikan shalat. Shalat merupakan lambang pengabdian kepada Allah yang telah menciptakan kita dari etiadaan dan memberi kita banyak nikmat. Oleh karena itu kita wajib setia memenuhi janji selaku hamba terhadap Allah, Tuhan yang menciptakan dan menguasai kita. Shalatlah yang membedakan seorang muslim dengan orang-orang kafir dan orang-orang yang tersesat.
  • Ketaatan istri kepada suami dengan cara yang ma'ruf merupakan haknya karena kedudukannya sebagai pemimpin keluarga. Predikat sebagaipemimpin itulah yang menjadikan seorang suami berhak ditaati bukan berarti ketaatan buta yang mengabaikan kepentingan pribadi seorang wanita sehingga wanita menjadi alat yang bekerja tanpa berpikir atau berpendapat. Yang dimaksud ketaatan disini adalah ketaatan yang kreatif dan memahami apa yang dilakukan sehingga istri tahu bahwa langkah-langkahnya mengandung kebaikan bagi dirinya sendiri, bagi keluarga dan segenap anggotanya, dan bagi masyarakatnya.
  • Tiket perjalanan kesurga ialah: "Setiap wanita yang menunaikan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan ramadhan, memelihara kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka masuklah kamu ke sorga dari pintu manapun yang kamu sukai." Seorang wanita belum dianggap memenuhi hak Tuhanya sebelum dia memenuhi hak suaminya. Dalil yang menunjukkan atas hal itu adalah sabda Rasulullah saw.:

    لَوْكُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِغَيْرِ اللّٰهِ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَاتُؤَدِّي الْمَرْأَةُ حَقَّ رَبِّهَا حَتَّى تُؤَدِّيَ حَقَّ زَوْجِهَا كُلَّهُ حَتَّى لَوْ سَأَلَهَا نَفْسَهَا وَهِيَ عَلَى قَتَبٍ لَمْ تَمْنَعُهُ

        "Misalkan aku boleh menyuruh seseorang untuk bersujud kepada manusia, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya. Demi yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, seorang wanita belum dianggap memenuhi hak Tuhannya sampai ia memenuhi seluruh hak suaminya. Bahkan seandainya suami meminta dirinya yang sedang berada di atas pelana (punggung kuda), maka dia tidak boleh menolaknya." (HR Ahmad bin Hanbali dan Ibnu Majah)

  • Seseorang wanita salehah adalah wanita yang punya akhlak mulia serta menghiasi dirinya dengan sopan santun, rasa malu, pemahaman, pengertian, dan kecerdasan. Akhlak yang baik, seorang muslmah akan memperoleh segala kebajikan. Akhlak yang baik itu mencakup sifat sabar, suka memaafkan, berpaling dari kebodohan, menahan marah, memiliki rasa malu, memelihara kehormatan diri, dermawan, mengutamakan kepentingan orang lain, banyak diam kecuali dalam kebaikan, berjalan dengan rendah hati, dan lain sebagainya.
  • "Wahai kaum laki-laki, bertakwalah kepada Allah dalam mengurus kami. Berikan kepada kami rizeki yang halal. Sesungguhnya kami masih mampu bersabar menahan lapar didunia, tetapi kami tidak bisa sabar atas siksa akhirat." Itulah pesan agung istri sahabat (yang beriman) kepada suaminya yang beriman. Sungguh itu merupakan pesan yang disulam dengan benang cahaya pada zaman ketika seorang wanita sangat memahami waktu permulaan dan penghabisan, serta memahami tujuan dan sasaran hidup.
  • Tujuan dzikir adalah meraih keridhaan Allah Yang Maha Pemurah , mengusir setan, menghilangkan kesedihan, menimbulkan kesenangan, dan menerangi hati. Dengan tekun berdzikir seseorang akan terhindar dari perkataan batil seperti gunjingan, adu domba, sia-sia, menuduh berzina kepada wanita mukminat, dan yang baik-baik, serta perbuatan buruk lainnya. Hendaklah kita termasuk orang-orang yang tekun berdzikir dan bersyukur.
  • Masalah kebaikan istri bukan timbul dari hal yang bersifat materi seperti kecantikan, atau harta benda, melainkan timbul dari substansi dan kepribadiannya yang asli dan di dalamnya tertanam akidah kuat yang mengalir keseluruh anggota tubuhnya sehingga membuatnya mencintai Allah dan takut kepada-Nya, serta menyakini dengan kokoh dan memahami nasib yang ditetapkan Allah baginya dalam kehidupan didunia ini. Dia senantiasa mempertimbangkan amal-amalnya dengan pertimbangan hari kiamat. Hatinya senantiasa terikat kepada Allah. Dia selalu bersikap waspada dalam melakukan semua amalnya, yang kecil maupun yang besar, yang lahir maupun yang batin.
  • Sesungguhnya hijab (penutup kepala) berfungsi untuk menangkal keburukan, dan jilbab (baju yang longgar) berfungsi untuk memotivasi pada kebaikan. Hal ini merupakan lambang kesucian, kemuliaan, kehormatan, kemanusiaan, nilai spiritual dan hati nurani, perisai, jaminan, serta kemuliaan yang mengangkat derajat manusia agar tidak turun pada tingkatan derajat binatang dan budak syahwat.
  • Hati-hatilah engkau agar tidak termasuk pada golongan wanita seperti yang disinggung oleh sabda Rasullullah saw. berikut ini:

     وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَاىِٔلَاتٌ مُمِيْلَاتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ النُّحَتِ الْمَاىِٕلَةِ لَايَدْحُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَايَجِدْنَ رِيْحَهَا وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَد مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا

    "... dan wanita-wanita yang setengah telanjang (yang menutupi hanya sebagaian tubuhnya) yang berjalan melagak mengguyangkan pundak. Kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring. Mereka tidak masuk sorga dan tidak mencium aromanya. padahal sesungguhnya aroma surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian."

      Sesungguhnya sabda Rasulullah saw. tersebut merupakan peringatan dari perbuatan tabarruj, membuka aurat, dan mengenakan pakaian yang tipis atau yang minim karena perbuatan itu dapat menghalangi pelakunya dari masuk surga.
  • Laki-laki dan wanita wajib menahan pandangannya dari lawan jenis yang bukan mahramnya tanpa keperluan atau kondisi darurat. Pandangan mata adalah anak panah beracun yang dilesatkan iblis. Setiap peristiwa bermula dari pandangan mata. Mata dikatakan telah berzina jika memandang lawan jenis buka mahram. Karena itu hati-hati dan waspadalah.
  • Islam mengharamkan laki-laki dan wanita berbaur menjadi satu, mengharamkan seorang wanita berduaan dengan seorang laki-laki yang bukan mahram, mengharamkan mereka berjabat tangan, dan mengharamkan seorang wanita bepergian tanpa ditemani mahramnya. Islam mengatur cara meminta izin atau masuk rumah, dan menjelaskan ketentuan-ketentuan hukumnya. Islam pun mengatur pemisahan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan sebab masing-masing memiliki lingkuan kehidupan yang khusus. Semua kehati-hatian dan hukum tersebut dimaksudkan untuk menjamin keselamatan umat manusia dan untuk menjaga kehormatan, kemuliaan, kemanusiaan, serta agamanya.
  • Jilbab yang sesuai dengan syariat kini sudah menjadi pakaian pengganti pakaian-pakaian yang mendorong timbulnya fitnah. Pakaian-pakaian yang mengundang fitnah adalah pakaian yang terlalu sempit atau ketat sehingga memperlihatkan kecantikan atau lekukan-lekukan tubuh. Bisa juga pakaian yang terlalu tipis sehingga memperlihatkan apa yang ada dibalik pakaian atau pendek sehingga tidak menutupi kedua kaki, dan lain sebagainya.
  • Tatkala Aisyah r.a mengatakan bahwa Shafiyyah adalah wanita yang sangat pendek, Nabi saw menegurnya seraya berkata: "Kamu telah mengatakan satu kalimat yang apabila dicampur dengan air laut niscaya ia bisa mempengaruhinya." Pada malam Isra' Rasulullah saw. melihat suatu kaum yang memakan bangkai. Ketika beliau menanyakan tentang mereka kepada jibril a.s, Jibril menerangkan bahwa mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging saudaranya sendiri (menggunjing). Oleh karena itu janganlah engkau menggunjing orang lain karena hal itu adalah cacat yang membinasakan dan kebiasaan yang buruk. Seorang muslim adalah yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya. Seorang muslim adalah yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya.
  • Sabar adalah cahaya. Sabar yang disukai oleh syariat adalah sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar menghindari berbuat maksiat, serta sabar dalam menerima berbagai cobaan dan penderitaan  di dunia. Sabar yang pelakunya terpujiadalah sabar menerima musibah yang datang secara tiba-tiba dan berbeda dengan kesabaran ketika kejadian sudah berlalu. sabar adalah penawar musibah dan penderitaan. Oleh karena itulah Nabi saw. bersabda kepada wanita yang dijumpai tengah menangis di kubur. "Bertakwalah kepada Allah, dan bersabarlah." Wanita itu berkata: "Biarkan saja aku. Engkau tidak mengalami musibah yang menimpaku. Engkau tidak mengerti" Ketika dia tahu bahwa yang berbicara tadi adalah Nabi saw., dia segera mengetuk pintu rumah Nabi saw. untuk meminta maaf atas ketidaksopanannya. Nabi saw. bersabda kepadanya: "Sesungguhnya sabar adalah sabar terhadap goncangan yang pertama."
  • Islam adalah agama yang realistis, adil, dan tengah-tengah. Sebaik-baiknya sesuatu adalah yang tengah-tengah. Salah satu bukti realistis dan keadilan agama kita adalah bolehnya menagisi mayat. Sebab, bagaimanapun, keluarnya air mata adalah sesuatu yang tidak kuasa ditahan atau diatur oleh manusia asal tangisan tersebut tidak menimbulkan suara yang keras. Tangisan tersebut disebabkan karena belas kasihan kepada si mayat atau karena takut kalau sampai disiksa oleh Allah. Adapun tangisan karena ketidaksabaran atau tidak menerima suratan takdir Allah hukumnya haram. Apalagi jika disertai ratapan histeris, menyobek-nyobek baju, atau menampar-nampar pipi sendiri. Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda:

    اَلنَّاىِٕحَةٌ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعٌ مِنْ جررَبْ

       "Wanita yang meratapi mayat apabila ia tidak mau bertobat sebelum mati, maka pada hari kiamat kelak ia akan dibangkitkan dengan mengenakan baju kurung dari ter dan baju besi yang menyebabkan kudis." (HR. Muslim)

  • Kehidupan seorang muslim dengan suka dukanya senantiasa mengundang kebaikan dan pahala di sisi Allah. Seorang muslim yang benar-benar beriman selalu bersyukur kepada Allah dalam kesenangan dan bersabar atas cobaan sehingga dia akan memperoleh dua kebaikan sekaligus, yaitu kebajikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Adapaun orang yang imanya kurang akan mengeluh dan murka jika ditimpa musibah. Dengan demikian, selain mengalami musibah dia pun berdosa karena murkanya itu. Dia tidak menghargai kadar kenikmatan dan tidak melaksanakan kewajibannya untuk mensyukuri nikmat tersebut. Akibatnya, nikmat yang ada pada dirinya berubah menjadi kebencian.
  • Barang siapa menggunakan pakaian rasa malu, orang lain tidak akan melihat aibnya. Akhlak yang mulia itu ada sepuluh, yaitu jujur bicara, jujur lisan, menunaikan amanah, menyambung silaturrahim, membalas kebajikan, melakukan yang ma'ruf, berlaku baik kepada tetangga, setia kepada kawan, menghormati tamu, dan terakhir yang paling mendasar adalah memiliki rasa malu. wajah yang diliputi oleh rasa malu seperti mutiara yang tersimpan di dalam bejana.
  • Mendatangkan tukang sihir, tukang tenung, tukang ramal, ahli nujum yang menggunakan pasir dan batu, menyelipkan jimat pada tubuh, menghitung bintang-bintang, dan lain sebagainya dengan berkeyakinan bahwa hal itu dapat menolak bahaya atau dapat mendatangkan manfaat adalah perbuatan-perbuatan dilarang oleh syariat agama kita yang hanif. Hal-hal itu jauh dari kebenaran serta menimbulkan kesengsaraan, kesempitan, kekufuran, serta hilangnya akal, harta, dan agama. Nabi saw. menyamakan dosa sihir dengan syirik dan menghiangkan nyawa manusia lewat sabdanya ini:

    ...اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ : الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ

       "Jauhilah olehmu tujuh dosa besar yang membunasakan, yaitu mempersekutukan Allah, sihir, membunuh orang..." (HR. Bukhori dan Muslim)

       Nabi saw. menjelaskan bahwa mendatangi para tukang ramal dan para tukang tenubf adalah kufur, sebagaimana sabdanya berikut ini:

    مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنُزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

       "Barang siapa yang mendatangi peramal atau tukang tenung lalu dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka dia telah mengkufuri apa yang telah diturunkan kepada Muhammad." (HR al-Hakim dan lainya, merupkan hadist sahih)

       Kepercayaan terhadap khufarat-khufarat tersebut telah menyeret manusia pada kehancuran keluarga, perceraian suami-istri, serta merajalelanya kejahatan-kejahatan dan kemungkaran.

  • Sangat mengherankan, banyak kaum ibu yang tidak senang melahirkan anak-anak perempuan. Dari sorot mata mereka terpancar kesedihan dan dari raut wajah mereka terlihat muram ketika salah satu dari mereka tahu bahwa si fulanah oleh Allah dikaruniai Allah seorang anak perempuan. Pada hal sesungguhnya anak perempuan adalah tirai pencegah dari neraka bagi orang yang dapat mendidik, memelihara dan mengajar mereka dengan baik, sebagaimana sabda Nabi saw. berikut ini:

    مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ

       "Barang siapa yang mengasuh dua anak perempuan sehingga mereka baligh, maka pada hari kiamat kelak akudan dia seperti keduanya ini (seraya merapatkan dua jarinya)." (HR Muslim)

    Nabi saw. juga bersabda:

    مَنِ ابْتُلِىَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ

       "Barang siapa yang dicoba dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi tirainya dari neraka."

  • Berlaku lembut, sayang, dan baik keada binatang, terkadang menjadi sebab pengampunan dosa dan meraih nikmat surga. Sebaliknya berlaku kasar kepada binatang, terkadang menjadi sebab masuk neraka. Pernah ada seorang wanita disiksa gara-gara seekor kucing yang ditahannya sampai mati. Dia tidak memberinya makan dan minum, bahkan juga tidak dilepaskan agar bisa memakan serangga-serangga tanah. (HR Bukhori dan Muslim) Wanita malang yang kejam itu telah melakukan salah satu dsa yang menyebabkannya masuk neraka. Islam adalah agama yang memerintahkan umatnya untuk mengalirkan kasih sayang kepada semua makhluk.
  • Sedekah adalah penyebab bertambahnya rezeki, penyebab berkah dan kasih sayang di antara manusia, serta penyebab dileburnya kesalahan dan diampuninya dosa-dosa. Kepada kaum wanita Nabi saw. berpesan:

    يَانِسَاءَ الْمُسْلِمِيْنَ، لَاتَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْفِرْسِنِ شَاةٍ - عَظْمٌ قَلِيْلُ اللَّحْمِ

       "Wahai wanita-wanita kaum muslimin, janganlah seorang tetangga meremehkan tetangganya walaupun hanya dengan sepotong tulang yang ada sedikit dagingnya." (HR Bukhori dan Muslim)

    يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ مِنَ الْإِسْتِغْفَارِ، فَإِنِّيْ رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ، قَالَتْ اِمْرَأَةٌ مِنْهُنَّ: مَالَنَا أَكْثَرُ أَهْلِ النَّارِ؟ قَلَ: تُكْثِرْنَ اللِّعَنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ- تَجْحَدْنَ حَقَّ الزَّوْج

       "Wahai golongan kaum wanita, bersedekahlah dan perbanyaklah memohon ampunan. Sesungguhnya aku melihat kalian kebanyakan menjadi penghuni neraka." Seorang wanita dari mereka bertanya: "Mengapa kebanyakan kami menjadi penghuni neraka?" Nabi saw. menjawab: "Kalian banyak mengutuk dan mengkufuri pergaulan keluarga (melangar hak suami)." (HR Muslim)

       Sesungguhnya sabda Nabi saw. merupakan anjuran untuk bersedekah dan peringatan dari murka, siksa, dan hukuman dari Allah. Hadits-hadits yang ditunjukkan kepada kaum wanita tersebut menunjukkan perhatian islam kepada wanita. Betapa Islam memperlihatkan kepada mereka segi-segi kelemahan agar mereka dapat memperbaikinya, dan memperlihatkan segi-segi kekuatan agar mereka berpegang padanya.

  • Apabila seorang istri menuntut beberapa hal kepada suaminya, padahal dia tahu benar bahwa tuntutanya itu diluar nafkah wajib yang menjadi beban suami, atau dia merasa bahwa secara materi suami tidak mampu memenuhi tuntutannya, maka kemuliannya jatuh dimata suami. Bahkan, sikap itu dapat menyebabkan perpecahan dan perceraian. Adapun seorang istri yang bersabar dalam menjalani kesusahan hidup bersama suaminya dan membelanjakan hartanya untuk hal-hal yang bermanfaat saja dapat dijamin perolehan cinta kasih dan penghargaan dari suaminya.
  • Islam menginginkan seorang istri berdandan untuk suaminya dalam batas-batas yang diperbolehkan agama, dan hal itulah yang akan menambah rasa cinta kasih di antara keduanya. Akan tetapi, jika seorang istri menyalahi agama, walaupun dengan tujuan menyenangkan hati suaminya akan dibenci Allah dan menjadikan suaminya benci kepadanya. Jika dalam hal dia berusaha mencari ridha Tuhannya, sesungguhnya Allah akan ridha kepadanya dan membuat semua orang menyukainya.

*** Raih amal shalih, sebarkan artikel ini ***




0 comments:

Post a Comment

Bisikan Iman Suami Kepada Istri